Paolo Maldini
Monday, May 25, 2009
Piala dunia 1994 di AS adalah pertama kalinya aku menonton sepakbola, saat Brazil bertemu Italia di final.
ketika itu orang-orang membicarakan Romario-Bebeto di Brazil dan Roberto Baggio di Italia.
Aku yang saat itu belum genap 10 tahun hanya melihat satu sosok di kiri pertahanan Italia, Paolo Maldini.
Ketika era Romario-Bebeto dan Roberto Baggio habis dan digantikan era Zinedine Zidane dan Ronaldo, aku masih melihat Paolo Maldini.
lalu era Zinedine Zidane dan Ronaldo habis, digantikan era Cristiano Ronaldo, Kaka, dan Lionel Messi, aku masih tetap melihat Paolo Maldini.
Paolo Maldini
Melihat Maldini bermain selalu menyenangkan.
Tackling yang bersih, kuat, dan pintar membaca situasi..
Seorang pemain yang jadi role model untuk pemain belakang sekarang.
Pantaslah di umur 40 tahun dia masih ada di garis pertahanan Milan, ini bukan soal fisik tapi soal kharisma.
Semua penyerang hebat akan berpikir 1000 kali untuk berhadapan dengan Maldini.
Selama 24 tahun, dia berseragam AC Milan..
Pemain-pemain hebat datang dan pergi dari Milan, tapi Maldini tetap di Milan.
Maldini adalah simbol dari dekade-dekade kejayaan AC Milan..
Tak pernah sekali pun ia berniat pindah klub, bahkan kendati banyak klub dulu bersedia menggajinya dengan angka yang sungguh menggoda. Ia juga jarang sekali digosipkan, jarang tertangkap tangan mabuk-mabukan, bahkan kendati ia sebenarnya seorang DJ. Nyaris tak pernah ia berpaling pada perempuan selain istrinya, bahkan walaupun ia seorang model yang pernah membuat seorang Giorgio Armani frustasi. Ia fokus, selalu fokus, pada karirnya sebagai pemain bola, dengan berlatih dan berlatih. Seluruh hidupnya hanya untuk itu.
Maldini adalah pemain dengan sederet prestasi yang sudah lebih dari cukup untuk menjadikannya sebagai legenda. Ia sudah 7 kali juara Liga Italia, 5 kali juara Liga Champions, 1 satu juara Copa Italia, 5 kali juara Super Copa Italia, 2 kali Piala Toyota (Piala Interkontinental), 1 kali juara dunia antar klub. Sudah lebih dari seribu pertandingan dijalani sebagai pemain profesional, baik di level klub maupun tim nasional.
Mungkin hanya satu yang belum dia capai, yaitu berprestasi untuk negaranya. Tapi Maldini tetap seorang legenda..
Maka pertandingan tadi malam terasa sangat emosional untuk Maldini bahkan untuk penggemar sepakbola.
Ya, 80 ribu penonton yang datang ke San Siro dan jutaan pasang mata yang menonton di layar kaca mengerti, mereka akan kehilangan 'seseorang'.
Sosok seorang gladiator yang hanya bermain untuk sepakbola.
Pertandingan terakhir Maldini..
Sedikit kecewa karena AC Milan memberikan kado kekalahan.
Walaupun ultras (fans garis kerasnya Milan) bereaksi sedikit kontroversial, tapi itu hanya percikan kecil yang tidak akan menutupi kegemilangan Maldini.
Jadi sangat pantas kalo akhirnya AC Milan memberikan penghargaan buat maldini..
Kostum nomor 3 sang legenda akan diistirahatkan seperti kostum nomor 6-nya Franco Baresi.
Mulai sekarang kita tidak akan pernah melihat seorang pemain AC Milan yang memakai nomor 3.
Karena nomor 3 adalah Maldini.
20 Januari 1985 seorang remaja memulai karirnya.
24 Mei 2009 seorang legenda menutup karir sepakbolanya.
arrivederci, Maldini..Kamu mungkin tidak akan pernah lagi membicarakan sepakbola, tapi sepakbola akan terus membicarakanmu.
sumber diambil dari sini
0 comments:
Post a Comment