Search This Blog

Cpx24.com CPM Program

Kebersamaan Tanpa Batas

Tuesday, October 27, 2009

Gerimis membasahi Bantul malam itu. Di halaman sebuah TK sekaligus rumah seorang 'budayawan' yang katanya 'mbeling' digelar sebuah acara maiyah.
Dengan panggung sederhana, nyaris tanpa ada ruang kosong dengan pengunjung dan terpal untuk duduk lesehan, benar2 'membumi'.

Aku yang datang malam itu bersama dengan seorang teman, naik motor. Menyempatkan diri untuk mengisi perut yang memang jatahnya. Jam 9 malam kami sampai ke lokasi.
Tempat yang sama, suasana yang sama, hangat. Bertemu orang2 dari berbagai daerah, kelas sosial, tua muda dan latar belakang yang berbeda.

Sampai di tempat, aku dan temanku mencari tempat duduk lesehan.
Setelah dibuka oleh MC dan kelompok ibu2 pengajian bershalawat, budayawan mbeling itupun naik panggung bersama kelompok musik yang selalu menemaninya kemanapun dia pergi.

Dia menyapa dengan hangat, diiringi sentilan dan candaannya tentang negeri ini dan doanya kepada sang pencipta.
Setelah itu dia berpuisi, dengan sangat menjiwai, yang judulnya saja aku tidak tahu. Malam itu dia sukses mengawali acara itu dengan tundukan kepala pengunjung *sial, bahkan mataku berair.*

"Saat ini kita berada di puncak ketidaktahuan kita sebagai manusia. Kita tidak mengerti siapa yang kita perjuangkan, kita tidak tahu siapa pemimpin kita. Kita bahkan tidak tahu apa itu artinya sebuah bangsa."

Begitulah kalimat yang kutangkap dari semua gojekan dan sentilannya pada malam itu.
Sudah beberapa bulan ini hal itu sering dia ungkapkan.

Untuk apa kita sekolah, kalau ternyata kita hidup bukan atas keinginan kita. Seperti bidak catur yang bisa dipindah-pindah, kita dikecewakan keadaan. Semuanya jelas, ini negara yang main2, ini demokrasi yang main2 dan saya bersyukur atas keputusan yang main2 ini karena setelah ini akan terbuka semua yang ditutup2i.

Sebuah rasa 'greget' melihat negeri ini, hingga akhirnya dia mengatakan "malam ini kita tidak usah membahas negeri ini, kita bershalawat saja untuk mendekatkan diri pada yang maha adil karena kita hidup bukan untuk main2."

Malam itu terasa sekali aura mendung, tiga tamu yang datangpun semuanya berpuisi.
Hujan sempat turun beberapa saat di tengah malam itu, tapi tidak ada yang beranjak dari tempat itu, kebanyakan hanya melindungi diri dengan tas atau merapatkan jaket.

Acara selesai hampir pukul 3 pagi, diakhiri doa dan pengetahuan yang bertambah.
Mungkin benar, ini memang sebuah acara yang multidimensi.
Bayangkan hampir tujuh jam duduk, tanpa pamrih, tidak membawa kepentingan apapun bahkan tahan tidak ke kamar mandi hanya untuk buang air kecil.
Aku tidak menemukannya di acara seminar atau forum lain.

Ini bukan acara resmi, aku tidak merasa terikat untuk wajib datang ke acara ini. Bahkan acara ini tidak wajib untuk diadakan, tapi semua orang yang pernah datang ke acara ini akan selalu datang.

Di acara ini aku bisa melihat Gus Dur berbalas ejekan dengan bahasa kebun binatang, atau tawa keras Amin Rais yang begitu kalem. Pengamen nyanyi, monolog seorang Jemek Supardi, Alm.Rendra bercerita masa mudanya sampai bule2 yang begitu asyik bergoyang dangdut. Semua orang bebas menjadi dirinya sendiri.

Ada satu quote yang benar2 selalu dia ulang setiap acara itu

aku tidak mau jadi panutan kalian sebab itu akan membuat kalian fanatik kepadaku. Aku tidak mau berada diantara kalian dan Allah, terlalu berat buatku.


Ah, harusnya ini ditanamkan juga oleh pemimpin kita, tokoh2 masyarakat kita maupun ulama2 kita.

Tidak banyak orang sepertimu, yang dengan ikhlas menyapa ke semua lapisan, sebuah pekerjaan yang jika dihitung secara duniawi, jelas rugi.
Kau orang yang unik, punya kharisma tapi kau begitu dekat, dan kau tidak pelit untuk membagi ilmumu.
Dua tahun, dan aku tidak pernah bosan datang ke acara itu.

Mocopat Syafaat
Kasihan, Bantul, DIY
22 Oktober 2009

0 comments:

Post a Comment

Sonic Run: Internet Search Engine
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP