Fluktuatif
Saturday, September 12, 2009
Fluktuatif adalah kondisi naik turun.
Kata itu banyak dipakai di ekonomi, khususnya hal2 berbau saham dan nilai tukar.
Aku ingin memakai kata ini untuk bercerita. :)
Sebetulnya fluktuatif itu bahasa kerennya, kalau bahasa ndesonya, fluktuatif berbanding lurus dengan labil.. hehehe
Apa yang terjadi sebulan ini mungkin buatku adalah masa2 fluktuatif.
Baik itu mengenai keimanan, keuangan, kesehatan ataupun hal-hal lain.
Dimulai ketika aku mengejar kereta terakhirku, dan alhamdulillah sudah kelihatan tujuannya, walaupun masih ada satu stasiun lagi yang harus dilewati.
Kutinggalkan gubuk ini, dengan harapan aku fokus ke hal pertama tadi yaitu mengejar keretaku.
Tapi apa mau dikata, fluktuatif itu terjadi lagi.
Memang gubuk ini tak pernah kusinggahi, tapi malah rumah yang lain yang tiap hari aku buka.
Lalu sempat2nya ngekos di komplek itu dan masih betah sampai sekarang disitu. *dasar remaja labil*. :D
Lain lagi cerita tentang ramadhan tahun ini, aku hanya bisa bilang 'aku tidak merasakan apa-apa'.
Datar saja, bahkan cenderung menurun.
Tingkat keimanan yang kubangun terasa tidak berarti apa2.
Yang artinya, aku hanya puasa *tidak makan, tidak minum dan tidak melakukan hal yang membatalkan puasa*.
Tapi jujur, kalo dikondisikan dengan fluktuatif, ramadhan ini aku berada di titik terendah.
Sholatku bolehlah bertambah rajin tapi yang lain, oh.. aku benar2 menurun.
Makin sering berprasangka buruk, lebih mudah tersinggung, lebih banyak ngomongin orang, lebih malas, jarang mandi, malas baca, malas nulis, makin jarang bersilaturahim dengan teman dan saudara serta malas minta maaf kalau salah.
*semuanya ada contoh kasusnya, tapi saya lagi malas nulis..* :P
Harusnya ramadhan adalah bulan untuk meningkatkan keimananku, tapi aku merasa ini seperti bulan yang lain.
Banyaknya orang yang berubah jadi alim, munculnya ustad2 karbitan sampai membanjirnya album2 religi membuatku gerah melihat ramadhan ini.
Bahkan aku sempat menulis status di buku muka tentang ramadhan :
'hey.. ramadhan ini bukan tren.. bukan pasar jual-beli.. sebelum ramadhan kemana aja...!!! nanti setelah ramadhan mau jadi apa lagi..???'
Bukan ingin menghakimi, atau sok2an, tapi jujur itulah yang kurasakan.
Kembali lagi ke soal fluktuatif a.k.a labil
Aku hanya berharap semoga ramadhan tersisa dan setelah ramadhan, aku bangkit dari titik nadir ini dan perlahan memperbaiki semuanya.
Pertama yang ingin kulakukan adalah kembali mengurus gubuk ini. :)
*maaf, postingan ini murni curhat saya sebagai remaja labil...* :D
0 comments:
Post a Comment