Gosip Setelah Tebak Gambar
Saturday, July 18, 2009
saatnya melihat ke atas, tidak ada sesuatu yang kebetulan..
'Wah.. Negeri Emprit main petasan..'
'Iya, aku baru turun dari bawah'
'Gimana laporannya..?
'Sejauh ini aku membawa beberapa orang dan lagi menunggu beberapa lagi..'
'Bagaimana isu yang berkembang di bawah..?'
'Kacau, rancu.. simpang siur..teori kemungkinan semua'
'Siapa sih yang buat..? kamu bawa gak orangnya...? aku pengen lihat wajahnya.'
'Jelaslah aku bawa, belum ku interogasi, nunggu laporan si bos.'
'Aku juga nunggu perintah si bos nih, apa aku jadi turun ke bawah..'
Secepat kilat sebelum sempat mengedipkan mata
'Hah, udah turun..?'
'Udah, syukurlah aku jadi banyak kerjaan..'
'Kenapa..?'
'Iya, setelah kejadian banyak orang yang bersatu, tapi sempat lihat konfrensi pers juga sebelum naik'
'Oya, emang menarik konfrensi persnya..?'
'Tidak sih buatku, tapi mungkin menarik buat negeri emprit..'
'Hahahaha, aku tau, telenovela kah...?'
'Buatku iya, tapi jadi membuka banyak kemungkinan teori disana..'
'Pencitraan lagi ya, padahal baru milih gambar, dasar negeri emprit dah di SP ma si bos'
'Salah pilih tebak gambar, percobaan pertama sudah langsung gagal'
'Ngapain dia melebarkan masalah, cukup protokoler ucapan belasungkawa sepertinya dah cukup. Yang pentingkan aksi setelahnya..'
'Mungkin dia pikir dia Ronald Reagan..'
'Ah beneran telenovela deh, apa dia pikir ucapannya tidak memberi efek bola besar buat negeri emprit..'
'Itulah, terlalu penuh gelasnya. Lupa inti kejadian dan imbas setelahnya.'
'lalu gimana reaksi negeri emprit..?'
'Hey, negeri emprit itu tahu cara tersenyum, itu yang aku suka dari negeri emprit.'
'Bagaimana ya, aku juga bingung. Kenapa si bos membiarkan aja ya.. aku sedih juga , aku sebetulnya benci dengan pekerjaan ini..'
'Aku kok jadi optimis setelah ini ya..?'
'Iya, aku juga. Mungkin si bos akan memberi SP sampai beberapa kali lagi, tapi kok aku merasa ini hanya akan menguatkan negeri emprit ya..'
'Bisa aja sih si bos langsung mutus kontrak tu negeri emprit, tapi si bos masih mikir-mikir..'
'Kenapa memang..?'
'Masih banyak cahaya harapan di mata anak-anak kecil di negeri emprit, masih terlalu banyak sandungan buat si bos untuk memutus kontrak negeri emprit..'
'Iya, aku juga lihat kenyataan terbaru, walaupun bungkus negeri emprit sudah karatan dan bau busuk. Dalamnya ternyata masih ada orang-orang yang tau menghargai kontraknya.'
'Lalu gimana nih soal bungkus-bungkus yang sudah bau busuk ini..?'
'Halah, si bos cepat atau lambat pasti beresin. Percaya atau tidak, peristiwa ini menjadi momentum buat negeri emprit untuk memilih..'
'Maksudnya.., menukar bungkus-bungkus itu?'
'Hahahaha, tidak begitu caranya.. ada muncul sebuah komitmen, keintiman dan rasa yang baru di hati orang-orang negeri emprit.'
'Maksudnya momentum pasca petasan itu..?'
'Iya, kalau mereka jeli dan mengerti bagimana peringatan si bos menjadi kekuatan yang baru buat mereka, kekuatan yang sebetulnya dari dulu ada di hati mereka.'
'Apakah kita menunggu..?'
'Tidak, kita sedang melihat proses..'
'KALIAN, MENGGOSIP LAGI..'
'Bos, kenapa skenarionya kayak gitu..?'
'Iya bos, SP-nya kok secepat kilat gitu. Baru aja bernafas sedikit tu negeri emprit..'
'ITU BENTUK CINTAKU PADA MEREKA..'
'Lalu setelah ini, apa akan ada lagi bos..?'
'ADA, TAPI KITA LIHAT NANTI BENTUK CINTANYA SEPERTI APA..'
gambar diambil disini
-untuk hari kemarin dan setelah ini, jangan pernah malu menjadi bangsa ini. Ini bukan kita, memalukan jika ada yang malu menjadi bangsa ini.-
0 comments:
Post a Comment